PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS KERUSAKAN
HARDWARE LAPTOP
Abstrak
Jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Pakar Untuk
Diagnosis Kerusakan Hardware Laptop” ini berisi tentang solusi kerusakan yang
terjadi pada laptop, ditentukan oleh beberapa masukan (input-an user) seperti :
data macam komponen terpilih, data
jenis komponen terpilih, data gejala kerusakan terpilih dan data ciri kerusakan
terpilih.
Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan dua Bahsa
yaitu Bahasa Inggris (Bahasa Internasional) dan Bahasa Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke
topik bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut saya pembaca menjadi
mudah memahami jurnal ini.
Pendahuluan
Kasus
kerusakan hardware laptop merupakan kasus yang memerlukan bantuan seorang pakar
(teknisi) dalam menyelesaikan masalah dengan mengandalkan pengetahuan yang
dimilikinya, tetapi kendala yang sering dialami apabila mengandalkan jasa
seorang pakar adalah biaya yang harus dikeluarkan relatif tidak sedikit dan
juga seorang pakar tidak akan selalu ada di tempat untuk melayani client setiap
saat, apalagi jarak yang harus di tempuh ke tempat servis mungkin saja sangat jauh. Pada Penelitian ini dibuat perangkat
lunak untuk mengatasi kasus tersebut, dimana perangkat lunak yang dimaksud
adalah sistem pakar untuk diagnosis kerusakan hardware laptop yang di desain
untuk memodelkan/mengemulasi kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu
masalah yang berbasiskan pada pengetahuan pakar itu sendiri.
Pengetahuan
yang di dapat dari proses akuisisi pengetahuan direpresentasikan dengan
menggunakan model kaidah produksi, sementara itu dalam mengembangkan mesin
inferensi teknik yang digunakan yaitu forward chaining. Dalam mendeskripsikan
alur program digunakan dua pendekatan, yaitu flowmap untuk mendeskripsikan
mekanisme kerja aplikasi sistem pakar yang dirancang dan diagram aliran data
(DFD) untuk mendeskripsikan proses aliran data yang ada dalam aplikasi sistem
pakar yang dirancang. Untuk menggambarkan pemodelan data atau desain basis data
digunakan model entity relationship diagram yang selanjutnya ditransformasikan
ke dalam bentuk basis data fisik, yaitu dalam bentuk tabel-tabel yang diuji
tingkat akurasi datanya menggunakan teknik normalisasi dan diteruskan dengan penjelasan
objek data pada setiap tabel dengan menggunakan kamus data.
Dengan
fasilitas yang diberikan untuk pemakai dan pakar, memungkinkan baik pemakai
maupun pakar untuk menggunakan sistem ini sesuai kebutuhannya masing-masing.
Pemakai diberi kemudahan untuk mendapatkan solusi atas kerusakan hardware yang
terjadi berdasarkan data-data yang telah dipilih pada proses penelusuran, yang
terdiri dari pemilihan data macam komponen hardware yang mengalami kerusakan,
diteruskan dengan pemilihan data jenis komponen hardware yang mengalami
kerusakan, dilanjutkan dengan pemilihan data gejala kerusakan yang dialami dan
pemilihan data ciri kerusakan yang di dapat. Sedangkan pakar diberi kemudahan
dalam memanajemen sistem, baik proses tambah, hapus maupun update data terkait.
Ringkasan Jurnal
Penelitian ini bertujuan mempermudah para pemilik laptop
dalam menghadapi masalah kerusakan hardware laptop, dengan solusi yang
diberikan melalui beberapa masukan (input-an
user) seperti : data macam komponen terpilih, data jenis komponen
terpilih, data gejala kerusakan terpilih dan data ciri kerusakan terpilih.
Tinjauan Pustaka
Sistem pakar diagnosis
kerusakan laptop ini akan
lebih efektif dan efisien dengan komputerisasi yang tepat. Sistem pakar
diagnosis kerusakan laptop mampu memberikan solusi dari kerusakan laptop yang
terjadi. Inputan yang dimasukan oleh user dengan gejala yang dialami laptop
tersebut akan memberikan solusi untuk membetulkan kerusakan laptop tersebut.
Pembahasan
Dewasa
ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer
merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam
membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop
merupakan salah satu jenis komputer yang banyak diminati oleh masyarakat,
harganya yang semakin terjangkau dan memiliki mobilitas yang tinggi menjadi
alasan paling kuat masyarakat untuk memiliki sebuah laptop. Fitur-fitur laptop
juga sangat beragam. Karenanya, sebagai pengguna/user sudah seharusnya untuk mengetahuinya, agar pemakaian laptop
menjadi lebih optimal.
Laptop
memiliki beberapa komponen hardware,
diantaranya (Sumarno, 2008) :
1.
Komponen input, merupakan
bagian yang bertugas memberikan masukan perintah untuk diolah oleh komponen
pemroses. Beberapa komponen input
tersebut diantaranya : keyboard, touch pad, mikrofon internal, kamera, tombol
daya, tombol easy launch.
2.
Komponen output, merupakan
bagian yang bertugas untuk menampilkan semua proses kerja yang telah
dilaksanakan oleh komponen prosessor. Beberapa komponen output tersebut diantaranya : layar LCD, speaker, lampu indikator.
3.
Komponen pemroses, merupakan bagian yang melakukan pemrosesan
berdasarkan input-an dari pengguna/user. Beberapa komponen pemroses
tersebut diantaranya : processor, main memory (RAM dan ROM).
4.
Komponen storage, merupakan
bagian yang berfungsi untuk menyimpan program dan data untuk penggunaan
selanjutnya. Beberapa komponen storage
tersebut diantaranya : drive optik, card reader, hard disk.
Bagian atau
komponen hardware laptop dalam jangka
waktu tertentu akan mengalami
perubahan fisik maupun kerusakan, yang menyebabkan laptop tersebut harus
diperbaiki. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi pengguna/user untuk mengetahui cara merawat dan
memberikan pertolongan pertama ketika laptop-nya bermasalah, sebelum memutuskan
untuk menyerahkannya ke tempat servis. Informasi yang diharapkan dapat
mengatasi kerusakan yang terjadi dewasa ini masih tidak lengkap, bahkan buku
manual yang disertakan pun tidak dapat mengakomodasi terhadap semua kemungkinan
kerusakan, oleh karena itu dirasakan perlu dibuat sebuah aplikasi (software) yang dapat membantu memecahkan
permasalahan kerusakan pada hardware laptop.
Kasus kerusakan hardware
laptop merupakan kasus yang memerlukan bantuan seorang pakar (teknisi) dalam
menyelesaikan masalah dengan mengandalkan pengetahuan yang dimilikinya, tetapi
kendala yang sering dialami apabila mengandalkan jasa seorang pakar adalah
biaya yang harus dikeluarkan relatif tidak sedikit dan juga seorang pakar tidak
akan selalu ada di tempat untuk melayani client setiap saat, apalagi jarak yang
harus di tempuh ke tempat servis mungkin saja sangat jauh. Pada penelitian ini
dibuat perangkat lunak untuk mengatasi kasus tersebut, dimana perangkat lunak
yang dimaksud adalah sistem pakar untuk diagnosis kerusakan hardware laptop
yang di desain untuk memodelkan kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu
masalah yang berbasiskan pada pengetahuan pakar itu sendiri.
Aplikasi (software) yang dimaksud adalah aplikasi
yang bisa dijadikan sebagai alternatif dalam mendiagnosa kerusakan hardware pada laptop, dalam hal ini
aplikasi akan membantu pengguna dalam menemukan informasi penyebab (ciri)
kerusakan berdasarkan gejala kerusakan pada setiap jenis komponen kerusakan
sampai ditemukannya solusi (hasil diagnosa) berupa informasi mengenai cara
perbaikannya.
Tentunya
aplikasi yang dibuat harus dapat menyajikan solusi yang tepat, masuk akal dan
efisien. Aplikasi (software) tersebut
merupakan aplikasi sistem pakar berbasis komputer yang didesain untuk
memodelkan/mengemulasi kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah
(Durkin, 1994).
Sampai saat ini
permasalahan waktu dan biaya merupakan permasalahan utama dalam dibentuknya
sistem pakar ini. Sehingga sistem pakar ini diharapkan dapat menekan waktu dan
biaya untuk mengatasi masalah-masalah kerusakan pada hardware laptop.
Tujuan
pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia,
tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem,
sehingga dapat digunakan oleh orang banyak (Jogiyanto, 2003). Suatu sistem
disebut sistem pakar jika mempunyai ciri dan karakteristik tertentu, misalnya
kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah bervariasi
dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima semua faktor yang
ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti (Jogiyanto, 2003).
Hal ini juga harus didukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu
menggambarkan tentang ciri dan karakteristik tertentu.
PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegence)
Kecerdasan
buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer
sehingga dapat berperilaku seperti manusia (Hartati dan Iswanti, 2008).
Kecerdasan buatan mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk
menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti:
penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami
dan sebagainya. Teknologi kecerdasan buatan dipelajari dalam bidang-bidang
seperti:
1. Sistem pakar (expert system).
2. Pengolahan bahasa alami (natural language processing).
3. Pengenalan pola (pattern recognition).
4.
Pengenalan ucapan (speech
recognition).
5. Penglihatan Komputer (computer vision).
6. Robotic (robotics).
7. Sistem syaraf tiruan (Artificial Neural System).
Kecerdasan
buatan menyelesaikan permasalahan dengan mendayagunakan komputer dengan cara
mengikuti proses penalaran manusia. Salah satu teknik kecerdasan buatan yang
menirukan proses penalaran manusia adalah sistem pakar.
Implementasi
dari artificial intelegence saat ini dapat dalam
bidang-bidang diantaranya :
1. Fuzzy logic
Suatu metode artificial intelegence yang banyak terdapat
pada alat-alat elektronik dan robot. Dimana alat-alat elektronik tersebut mampu
berfikir dan bertingkah laku sebagaimana layaknya manusia.
2. Computer vision
Suatu metode artificial intelegence yang memungkinkan
sebuah sistem komputer mengenali gambar sebagai input-nya. Contohnya
adalah mengenali dan
membaca tulisan yang ada
dalam gambar.
3. Game
Suatu metode artificial intelegence yang berguna untuk
meniru cara berfikir manusia dalam game.
Contohnya adalah program Deep Blue
yang mampu berfikir setara dengan seorang gandmaster
catur.
4. Speech recognition
Suatu metode artificial intelegence yang berguna untuk
mengenali suara manusia dengan cara dicocokkan dengan acauan atau pattern yang teleh diprogramkan
sebelumnya. Contohnya adalah suara dari user
dapat diterjemahkan menjadi sebuah perintah bagi komputer.
5. Expert system (sistem pakar) Suatu metode artificial intelegence yang berguna untuk
meniru cara berfikir seorang ahli dalam mengambil keputusan berdasarkan
situasi yang ada.
Pengenalan
Sistem Pakar
Sistem
pakar adalah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang dimasukkan ke
dalam komputer untuk memecahkan masalah-masalah yang biasanya diselesaikan oleh
pakar (Turban, 2005). Sistem pakar yang baik dirancang dan dibangun agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari seorang
pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang
cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para pakar.
Bagi para pakar, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai
asisten yang cukup cerdas.
Dalam penyusunannya, sistem
pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (mesin inferensi)
dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar
dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam
komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
penyelesaian masalah tertentu. Tujuan dari
sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk
mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk program, sehingga dapat
digunakan oleh orang banyak.
Inferensi
Inferensi
merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau
diasumsikan, dalam sistem pakar proses inferensi dilakukan pada suatu modul yang
berisi program tentang bagaimana mengendalikan proses reasoning (Kusrini, 2006).
Terdapat dua
metode inferensi yang digunakan dalam sistem pakar, yaitu forward chaining dan backward
chaining.
Forward Chaining
Menurut Hartati
dan Iswanti (2008) Runut maju (Forward
Chaining) merupakan proses perunutan yang dimulai dengan
menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Forward chaining biasa juga disebut
sebagai penalaran forward (forward reasoning) atau pencarian yang
dimotori data (data driven search).
Jadi dimulai dari premis-premis atau informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi atau derived information (then)
atau dapat dimodelkan sebagai berikut
:
IF (informasi
masukan) THEN (konklusi)
Inferensi
dimulai dengan informasi yang tersedia dan akan memperoleh konklusi. Informasi
masukan dapat berupa data, bukti, temuan, atau pengamatan. Sedangkan konklusi
dapat berupa
tujuan, hipotesa, penjelasan, atau diagnosis.
Sehingga jalannya penalaran forward
chaining dapat dimulai dari data menuju tujuan, dari bukti menuju hipotesa,
dan temuan menuju penjelasan, atau dari pengamatan menuju diagnosa.
Pada metode forward chaining, sistem tidak melakukan
praduga apapun, namun sistem menerima semua gejala yang diberikan user,
kemudian sistem akan mengecek gejala-gejala tersebut memenuhi konklusi yang
mana. (Hartati et al, 2008).
Backward Chaining
Konsep backward chaining dimulai dari pencarian
solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga
menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan oleh user. Backward chaining merupakan proses penalaran dengan pendekatan goal-driven. Pendekatan goal-driven memulai titik pendekatannya
dari goal yang akan dicari nilainya
kemudian bergerak untuk mencari informasi yang mendukung goal tersebut.
Laptop
Laptop atau
komputer jinjing adalah komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan
ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan, dan
spesifikasi laptop tersebut. Sumber daya laptop berasal dari baterai atau adaptor A/C yang dapat digunakan untuk mengisi
ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Laptop terkadang disebut juga
dengan komputer notebook atau notebook saja.
Berbeda dengan komputer desktop, laptop memiliki komponen pendukung yang
didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat komputer jinjing yang
portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran
yang kecil,
hemat konsumsi energi, dan efisien. Komputer jinjing biasanya berharga lebih
mahal, tergantung dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya, walaupun
demikian harga komputer jinjing pun semakin mendekati desktop seiring dengan
semakin tingginya tingkat permintaan konsumen.
Komponen Hardware Laptop
Hardware (perangkat keras) sebuah komputer dapat dikelompokkan ke dalam empat komponen utama,
yaitu input devices, central processing
unit (CPU), backing storage (storage device) dan output devices. Input devices dan output devices dikelompokkan dalam satu bagian yang disebut peripheral, terletak disisi luar casing komputer (Sumarno, 2008). CPU dan
backing storage dikelompokkan sebagai
komputer yang terletak di dalam casing
utama computer (Sumarno, 2008).
Komponen Hardware Laptop antara lain : Motherboard, Chipset motherboard, Slot
prosessor, Slot memori/RAM/SODIMM. LCD (Liquid
Crystal, Display), Inverter, Keyboard dan touch pad, Hard disk, Drive optik,
Slot PCMCIA, Infrared (sinar inframerah), WiFi, Port USB, Port LAN, Card
reader, Firewire, Bluetooth, Adaptor, Baterai.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Representasi Pengetahuan
Dalam
perancangan aplikasi sistem pakar untuk diagnosis kerusakan hardware laptop, penulis memilih model
kaidah produksi untuk merepresentasi pengetahuan yang di dapat. Kaidah produksi
digunakan karena menghubungkan langsung antara “sebab” dan “akibat”. Sesuai
dengan teknik diagnosis, dimana menghubungkan secara langsung kondisi objek dan
konsekuensi tindakan yang harus dilakukan terhadap objek. Kondisinya berupa
macam komponen, jenis komponen, gejala kerusakan dan ciri kerusakan sedangkan
konsekuensinya berupa hasil diagnosa berdasarkan ciri kerusakan yang di dapat.
Sebelum
sampai pada bentuk kaidah produksi, terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, yaitu menyajikan pengetahuan yang berhasil didapatkan dalam bentuk
tabel keputusan (decision table)
kemudian dari tabel keputusan dibuat pohon keputusan (decision tree) (Hartati
dan Iswanti, 2008).
Kesimpulan
Sistem yang
dibuat oleh penulis bermanfaat bagi orang awam, dengan adanya aplikasi ini
membuat user mudah mendeteksi kerusakan yang terjadi pada laptop tersebut, Solusi kerusakan yang diberikan, ditentukan oleh
beberapa masukan (input-an user) seperti : data macam komponen terpilih, data jenis komponen
terpilih, data gejala kerusakan terpilih dan data ciri kerusakan terpilih.
Daftar
pustaka