Saturday, October 15, 2016

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS KERUSAKAN
HARDWARE LAPTOP


Abstrak

        Jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosis Kerusakan Hardware Laptop” ini berisi tentang solusi kerusakan yang terjadi pada laptop, ditentukan oleh beberapa masukan (input-an user) seperti : data macam komponen terpilih, data jenis komponen terpilih, data gejala kerusakan terpilih dan data ciri kerusakan terpilih.

        Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan dua Bahsa yaitu Bahasa Inggris (Bahasa Internasional) dan Bahasa Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke topik bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini.

Pendahuluan

Kasus kerusakan hardware laptop merupakan kasus yang memerlukan bantuan seorang pakar (teknisi) dalam menyelesaikan masalah dengan mengandalkan pengetahuan yang dimilikinya, tetapi kendala yang sering dialami apabila mengandalkan jasa seorang pakar adalah biaya yang harus dikeluarkan relatif tidak sedikit dan juga seorang pakar tidak akan selalu ada di tempat untuk melayani client setiap saat, apalagi jarak yang harus di tempuh ke tempat servis mungkin saja sangat  jauh. Pada Penelitian ini dibuat perangkat lunak untuk mengatasi kasus tersebut, dimana perangkat lunak yang dimaksud adalah sistem pakar untuk diagnosis kerusakan hardware laptop yang di desain untuk memodelkan/mengemulasi kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah yang berbasiskan pada pengetahuan pakar itu sendiri.

Pengetahuan yang di dapat dari proses akuisisi pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan model kaidah produksi, sementara itu dalam mengembangkan mesin inferensi teknik yang digunakan yaitu forward chaining. Dalam mendeskripsikan alur program digunakan dua pendekatan, yaitu flowmap untuk mendeskripsikan mekanisme kerja aplikasi sistem pakar yang dirancang dan diagram aliran data (DFD) untuk mendeskripsikan proses aliran data yang ada dalam aplikasi sistem pakar yang dirancang. Untuk menggambarkan pemodelan data atau desain basis data digunakan model entity relationship diagram yang selanjutnya ditransformasikan ke dalam bentuk basis data fisik, yaitu dalam bentuk tabel-tabel yang diuji tingkat akurasi datanya menggunakan teknik normalisasi dan diteruskan dengan penjelasan objek data pada setiap tabel dengan menggunakan kamus data.

Dengan fasilitas yang diberikan untuk pemakai dan pakar, memungkinkan baik pemakai maupun pakar untuk menggunakan sistem ini sesuai kebutuhannya masing-masing. Pemakai diberi kemudahan untuk mendapatkan solusi atas kerusakan hardware yang terjadi berdasarkan data-data yang telah dipilih pada proses penelusuran, yang terdiri dari pemilihan data macam komponen hardware yang mengalami kerusakan, diteruskan dengan pemilihan data jenis komponen hardware yang mengalami kerusakan, dilanjutkan dengan pemilihan data gejala kerusakan yang dialami dan pemilihan data ciri kerusakan yang di dapat. Sedangkan pakar diberi kemudahan dalam memanajemen sistem, baik proses tambah, hapus maupun update data terkait.

Ringkasan Jurnal

        Penelitian ini bertujuan mempermudah para pemilik laptop dalam menghadapi masalah kerusakan hardware laptop, dengan solusi yang diberikan melalui beberapa masukan (input-an user) seperti : data macam komponen terpilih, data jenis komponen terpilih, data gejala kerusakan terpilih dan data ciri kerusakan terpilih.

Tinjauan Pustaka

Sistem pakar diagnosis kerusakan laptop ini akan lebih efektif dan efisien dengan komputerisasi yang tepat. Sistem pakar diagnosis kerusakan laptop mampu memberikan solusi dari kerusakan laptop yang terjadi. Inputan yang dimasukan oleh user dengan gejala yang dialami laptop tersebut akan memberikan solusi untuk membetulkan kerusakan laptop tersebut.

Pembahasan

Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop merupakan salah satu jenis komputer yang banyak diminati oleh masyarakat, harganya yang semakin terjangkau dan memiliki mobilitas yang tinggi menjadi alasan paling kuat masyarakat untuk memiliki sebuah laptop. Fitur-fitur laptop juga sangat beragam. Karenanya, sebagai pengguna/user sudah seharusnya untuk mengetahuinya, agar pemakaian laptop menjadi lebih optimal.

Laptop memiliki beberapa komponen hardware, diantaranya (Sumarno, 2008) :

1.         Komponen input, merupakan bagian yang bertugas memberikan masukan perintah untuk diolah oleh komponen pemroses. Beberapa komponen input tersebut diantaranya : keyboard, touch pad, mikrofon internal, kamera, tombol daya, tombol easy launch.

2.         Komponen output, merupakan bagian yang bertugas untuk menampilkan semua proses kerja yang telah dilaksanakan oleh komponen prosessor. Beberapa komponen output tersebut diantaranya : layar LCD, speaker, lampu indikator.

3.         Komponen pemroses, merupakan bagian yang melakukan pemrosesan berdasarkan input-an dari pengguna/user. Beberapa komponen pemroses tersebut diantaranya : processor, main memory (RAM dan ROM).

4.         Komponen storage, merupakan bagian yang berfungsi untuk menyimpan program dan data untuk penggunaan selanjutnya. Beberapa komponen storage tersebut diantaranya : drive optik, card reader, hard disk.


Bagian atau komponen hardware laptop dalam jangka waktu tertentu akan mengalami perubahan fisik maupun kerusakan, yang menyebabkan laptop tersebut harus diperbaiki. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi pengguna/user untuk mengetahui cara merawat dan memberikan pertolongan pertama ketika laptop-nya bermasalah, sebelum memutuskan untuk menyerahkannya ke tempat servis. Informasi yang diharapkan dapat mengatasi kerusakan yang terjadi dewasa ini masih tidak lengkap, bahkan buku manual yang disertakan pun tidak dapat mengakomodasi terhadap semua kemungkinan kerusakan, oleh karena itu dirasakan perlu dibuat sebuah aplikasi (software) yang dapat membantu memecahkan permasalahan kerusakan pada hardware laptop.

Kasus kerusakan hardware laptop merupakan kasus yang memerlukan bantuan seorang pakar (teknisi) dalam menyelesaikan masalah dengan mengandalkan pengetahuan yang dimilikinya, tetapi kendala yang sering dialami apabila mengandalkan jasa seorang pakar adalah biaya yang harus dikeluarkan relatif tidak sedikit dan juga seorang pakar tidak akan selalu ada di tempat untuk melayani client setiap saat, apalagi jarak yang harus di tempuh ke tempat servis mungkin saja sangat jauh. Pada penelitian ini dibuat perangkat lunak untuk mengatasi kasus tersebut, dimana perangkat lunak yang dimaksud adalah sistem pakar untuk diagnosis kerusakan hardware laptop yang di desain untuk memodelkan kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah yang berbasiskan pada pengetahuan pakar itu sendiri.

Aplikasi (software) yang dimaksud adalah aplikasi yang bisa dijadikan sebagai alternatif dalam mendiagnosa kerusakan hardware pada laptop, dalam hal ini aplikasi akan membantu pengguna dalam menemukan informasi penyebab (ciri) kerusakan berdasarkan gejala kerusakan pada setiap jenis komponen kerusakan sampai ditemukannya solusi (hasil diagnosa) berupa informasi mengenai cara perbaikannya.

Tentunya aplikasi yang dibuat harus dapat menyajikan solusi yang tepat, masuk akal dan efisien. Aplikasi (software) tersebut merupakan aplikasi sistem pakar berbasis komputer yang didesain untuk memodelkan/mengemulasi kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah (Durkin, 1994).


Sampai saat ini permasalahan waktu dan biaya merupakan permasalahan utama dalam dibentuknya sistem pakar ini. Sehingga sistem pakar ini diharapkan dapat menekan waktu dan biaya untuk mengatasi masalah-masalah kerusakan pada hardware laptop.
Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak (Jogiyanto, 2003). Suatu sistem disebut sistem pakar jika mempunyai ciri dan karakteristik tertentu, misalnya kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti (Jogiyanto, 2003). Hal ini juga harus didukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu menggambarkan tentang ciri dan karakteristik tertentu.

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Kecerdasan     Buatan      (Artificial Intelegence)


Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku seperti manusia (Hartati dan Iswanti, 2008). Kecerdasan buatan mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti: penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami dan sebagainya. Teknologi kecerdasan buatan dipelajari dalam bidang-bidang seperti:

1.      Sistem pakar (expert system).

2.   Pengolahan bahasa alami (natural language processing).

3.   Pengenalan pola (pattern recognition).

4.          Pengenalan ucapan (speech recognition).

5.       Penglihatan Komputer (computer vision).
6.  Robotic (robotics).

7.       Sistem syaraf tiruan (Artificial Neural System).

Kecerdasan buatan menyelesaikan permasalahan dengan mendayagunakan komputer dengan cara mengikuti proses penalaran manusia. Salah satu teknik kecerdasan buatan yang menirukan proses penalaran manusia adalah sistem pakar.

Implementasi dari artificial intelegence saat ini dapat dalam bidang-bidang diantaranya :
1.      Fuzzy logic

Suatu metode artificial intelegence yang banyak terdapat pada alat-alat elektronik dan robot. Dimana alat-alat elektronik tersebut mampu berfikir dan bertingkah laku sebagaimana layaknya manusia.

2.      Computer vision

Suatu metode artificial intelegence yang memungkinkan sebuah sistem komputer mengenali gambar sebagai input-nya. Contohnya

adalah         mengenali          dan
membaca tulisan yang ada dalam gambar.
3.      Game

Suatu metode artificial intelegence yang berguna untuk meniru cara berfikir manusia dalam game. Contohnya adalah program Deep Blue yang mampu berfikir setara dengan seorang gandmaster catur.

4.      Speech recognition

Suatu metode artificial intelegence yang berguna untuk mengenali suara manusia dengan cara dicocokkan dengan acauan atau pattern yang teleh diprogramkan sebelumnya. Contohnya adalah suara dari user dapat diterjemahkan menjadi sebuah perintah bagi komputer.

5.      Expert system (sistem pakar) Suatu metode artificial intelegence yang berguna untuk meniru cara berfikir seorang ahli dalam mengambil keputusan berdasarkan situasi yang ada.

Pengenalan Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang dimasukkan ke dalam komputer untuk memecahkan masalah-masalah yang biasanya diselesaikan oleh pakar (Turban, 2005). Sistem pakar yang baik dirancang dan dibangun agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para pakar. Bagi para pakar, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang cukup cerdas.

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (mesin inferensi) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Tujuan dari sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk program, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

Inferensi

Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan, dalam sistem pakar proses inferensi dilakukan pada suatu modul yang berisi program tentang bagaimana mengendalikan proses reasoning (Kusrini, 2006).

Terdapat dua metode inferensi yang digunakan dalam sistem pakar, yaitu forward chaining dan backward chaining.

Forward Chaining

Menurut Hartati dan Iswanti (2008) Runut maju (Forward Chaining) merupakan proses perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Forward chaining biasa juga disebut sebagai penalaran forward (forward reasoning) atau pencarian yang dimotori data (data driven search). Jadi dimulai dari premis-premis atau informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi atau derived information (then) atau dapat dimodelkan sebagai berikut :

IF (informasi masukan) THEN (konklusi)

Inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan akan memperoleh konklusi. Informasi masukan dapat berupa data, bukti, temuan, atau pengamatan. Sedangkan konklusi dapat berupa
tujuan, hipotesa, penjelasan, atau diagnosis. Sehingga jalannya penalaran forward chaining dapat dimulai dari data menuju tujuan, dari bukti menuju hipotesa, dan temuan menuju penjelasan, atau dari pengamatan menuju diagnosa.

Pada metode forward chaining, sistem tidak melakukan praduga apapun, namun sistem menerima semua gejala yang diberikan user, kemudian sistem akan mengecek gejala-gejala tersebut memenuhi konklusi yang mana. (Hartati et al, 2008).

Backward Chaining

Konsep backward chaining dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan oleh user. Backward chaining merupakan proses penalaran dengan pendekatan goal-driven. Pendekatan goal-driven memulai titik pendekatannya dari goal yang akan dicari nilainya kemudian bergerak untuk mencari informasi yang mendukung goal tersebut.

Laptop

Laptop atau komputer jinjing adalah komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan, dan spesifikasi laptop tersebut. Sumber daya laptop berasal dari baterai atau adaptor A/C yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Laptop terkadang disebut juga dengan komputer notebook atau notebook saja.

Berbeda dengan komputer desktop, laptop memiliki komponen pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat komputer jinjing yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien. Komputer jinjing biasanya berharga lebih mahal, tergantung dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya, walaupun demikian harga komputer jinjing pun semakin mendekati desktop seiring dengan semakin tingginya tingkat permintaan konsumen.

Komponen Hardware Laptop

Hardware (perangkat keras) sebuah komputer dapat dikelompokkan ke dalam empat komponen utama, yaitu input devices, central processing unit (CPU), backing storage (storage device) dan output devices. Input devices dan output devices dikelompokkan dalam satu bagian yang disebut peripheral, terletak disisi luar casing komputer (Sumarno, 2008). CPU dan backing storage dikelompokkan sebagai komputer yang terletak di dalam casing utama computer (Sumarno, 2008). Komponen Hardware Laptop antara lain : Motherboard, Chipset motherboard, Slot prosessor, Slot memori/RAM/SODIMM. LCD (Liquid Crystal, Display), Inverter, Keyboard dan touch pad, Hard disk, Drive optik, Slot PCMCIA, Infrared (sinar inframerah), WiFi, Port USB, Port LAN, Card reader, Firewire, Bluetooth, Adaptor, Baterai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Representasi Pengetahuan

Dalam perancangan aplikasi sistem pakar untuk diagnosis kerusakan hardware laptop, penulis memilih model kaidah produksi untuk merepresentasi pengetahuan yang di dapat. Kaidah produksi digunakan karena menghubungkan langsung antara “sebab” dan “akibat”. Sesuai dengan teknik diagnosis, dimana menghubungkan secara langsung kondisi objek dan konsekuensi tindakan yang harus dilakukan terhadap objek. Kondisinya berupa macam komponen, jenis komponen, gejala kerusakan dan ciri kerusakan sedangkan konsekuensinya berupa hasil diagnosa berdasarkan ciri kerusakan yang di dapat.

Sebelum sampai pada bentuk kaidah produksi, terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu menyajikan pengetahuan yang berhasil didapatkan dalam bentuk tabel keputusan (decision table) kemudian dari tabel keputusan dibuat pohon keputusan (decision tree) (Hartati dan Iswanti, 2008).


Kesimpulan

    Sistem yang dibuat oleh penulis bermanfaat bagi orang awam, dengan adanya aplikasi ini membuat user mudah mendeteksi kerusakan yang terjadi pada laptop tersebut, Solusi kerusakan yang diberikan, ditentukan oleh beberapa masukan (input-an user) seperti : data macam komponen terpilih, data jenis komponen terpilih, data gejala kerusakan terpilih dan data ciri kerusakan terpilih.

Daftar pustaka



Share:

Sidebar Ads

Active

Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Universitas Gunadarma

Stay Connected

Labels

POPULAR POSTS

Labels